Pelacakan Digital Usai Teror: Polisi Dalami Keterangan Pemilik Email dan Jaring Pasangannya

Pelacakan Digital Usai Teror: Polisi Dalami Keterangan Pemilik Email dan Jaring Pasangannya

Pelacakan Digital Usai Teror: Respons cepat polisi usai teror bom di Depok tidak hanya memastikan keamanan 10 sekolah, tetapi juga membuka pelacakan digital untuk mengungkap motif dan jaringan di balik ancaman yang mengagetkan itu.

Kota Depok diguncang aksi teror ancaman bom yang dikirim ke 10 sekolah secara serentak via email. Polisi merespons cepat dengan mengecek seluruh lokasi dan memastikan tidak ada bom. Kini, penyidikan bergeser ke ranah digital dan psikologis, dengan fokus memeriksa pemilik akun email pengirim dan mencari keterangan dari orang-orang di sekitarnya.

Pelacakan Digital Usai Teror: Kronologi Teror Email dan Respons Polisi

Pada Selasa dini hari, 23 Desember 2025, email ancaman bom masuk ke inbox 10 sekolah di Depok sekitar pukul 02.30 WIB. Pesan bernada teror itu baru dibaca pihak sekolah beberapa jam kemudian

Berikut adalah daftar sekolah yang menjadi sasaran ancaman:

Pelacakan Digital Usai Teror: Polisi Dalami Keterangan Pemilik Email dan Jaring Pasangannya
Nama Sekolah yang TerancamTanggapan/Kondisi
SMA Arrahman DepokDicek polisi, siswa yang latihan ekstrakurikuler dievakuasi
SMA Al MawaddahTermasuk dalam daftar penerima ancaman
SMA 4 DepokTermasuk dalam daftar penerima ancaman
SMA PGRI 1 DepokKepala sekolah sempat mengira ancaman adalah iseng
SMA Bintara DepokTermasuk dalam daftar penerima ancaman
SMA Budi BaktiTermasuk dalam daftar penerima ancaman
SMA Cakra BuanaTermasuk dalam daftar penerima ancaman
SMA Muhammadiyah 7 SawanganTermasuk dalam daftar penerima ancaman
SMA NururrahmanTermasuk dalam daftar penerima ancaman
SMAN 6 DepokTermasuk dalam daftar penerima ancaman

Mendapat laporan, polisi segera menerjunkan Tim Penjinak Bom (Jibom) dan Gegana dari Brimob Polri. Mereka melakukan penyisiran menyeluruh di semua ruangan sekolah, termasuk ruang kelas, guru, dan toilet. Hasilnya, semua sekolah dinyatakan aman dan tidak ditemukan bom sama sekali.

Perkembangan Terkini Pelacakan Pemilik Email dan Jaringannya

Setelah memastikan keamanan fisik, penyidikan kini berfokus pada pelacakan pelaku. Polisi telah menemui dan memeriksa seorang perempuan berinisial K, yang diduga sebagai pemilik akun email pengirim (kluthfiahamdi@gmail.com).

Perkembangan kunci dalam penyidikan adalah:

  • Penyangkalan dan Klaim Peretasan: Saat diperiksa, wanita berinisial K tersebut menyangkal telah mengirim email ancaman. Ia mengklaim bahwa akun emailnya diretas (hack).
  • Penyidikan Meluas ke Pacar: Polisi juga sedang mencari dan akan memeriksa pacar dari wanita K tersebut. Motifnya adalah untuk mendalami kemungkinan keterlibatan orang terdekat dalam kasus ini.
  • Lacak Alamat: Polisi telah mendatangi alamat rumah yang tercantum dalam email ancaman, tetapi pada pemeriksaan awal belum menemui orang yang dimaksud.

Pelacakan Digital Usai Teror: Motif di Balik ini Kekecewaan Pribadi yang Meledak

Pelacakan Digital Usai Teror: Isi email ancaman mengungkap motif pelaku yang tampak dipicu oleh kekecewaan pribadi mendalam. Pengirim, yang mengaku bernama Kamila Lutfiani Hamdi (KLH), menyatakan kemarahannya terhadap dunia pendidikan di Depok.

Lebih dalam lagi, ia mengaku sebagai korban pemerkosaan yang merasa kecewa karena laporannya tidak ditindaklanjuti secara adil oleh polisi, dan pelaku tidak bertanggung jawab. Kekecewaan ini kemudian berubah menjadi ancaman terhadap lembaga pendidikan.

Dalam emailnya, pelaku mengancam akan melakukan teror bom, penculikan, pembunuhan, hingga menyebarkan narkoba kepada siswa di sekolah-sekolah yang menerima pesannya.

Reaksi dan Imbauan Publik

Kejadian ini memantik perhatian dari berbagai pihak:

  • Anggota DPR RI, Abdullah dari Komisi III, meminta polisi merespons dengan cepat dan terukur. Ia menekankan pentingnya komunikasi satu pintu dari kepolisian untuk mencegah kepanikan dan misinformasi di masyarakat.
  • Polisi melalui Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, mengimbau masyarakat, khususnya pihak sekolah dan orang tua, untuk tetap tenang, tidak panik, dan tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi kebenarannya.

Aparat juga meningkatkan kewaspadaan dengan mengintensifkan patroli dan pengamanan di objek vital, termasuk sekolah, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.

🔎 FAQ: Pertanyaan Seputar Kasus Teror Bom Sekolah di Depok

  1. Apa saja ancaman yang tertulis dalam email?
    Email tersebut berisi ancaman akan melakukan teror bom, penculikan, pembunuhan, dan penyebaran narkoba kepada siswa di sekolah-sekolah sasaran.
  2. Apa motif yang disebutkan pelaku?
    Pelaku mengaku sebagai korban pemerkosaan yang kecewa karena laporannya tidak ditangani secara adil oleh polisi. Ia juga menyatakan kebenciannya terhadap sistem pendidikan di Depok.
  3. Bagaimana respons pihak sekolah?
    Beberapa sekolah, seperti SMA Arrahman dan SMA PGRI 1, langsung berkoordinasi dengan polisi. Aktivitas sekolah saat itu sedang sepi karena telah memasuki masa libur semester.
  4. Apa status penyidikan polisi saat ini?
    Polisi telah memeriksa pemilik akun email yang diduga, seorang wanita berinisial K, dan sedang mencari pacarnya untuk dimintai keterangan. Klaim peretasan akun juga sedang didalami.
  5. Bagaimana kondisi keamanan saat ini?
    Setelah penyisiran oleh Tim Gegana, seluruh sekolah yang diancam telah dipastikan aman dan tidak ditemukan benda berbahaya.

Kasus ini menunjukkan bahwa ancaman di era digital dapat menyasar institusi penting seperti sekolah. Sementara polisi mengusut motif dan pelaku di balik teror ini, penting bagi masyarakat untuk menjaga kewaspadaan tanpa terjebak dalam kepanikan yang tidak berdasar.

Tentang Bhavya

Selamat datang di pusat informasi teraktual Kumpulan Berita Terpanas & Terupdate 2025-2026! Kami menghadirkan rangkuman lengkap perkembangan terkini dari berbagai bidang yang sedang viral dan berpengaruh. Dari teknologi mutakhir, politik global, ekonomi terkini, hingga tren hiburan terbaru — semua tersaji secara komprehensif dan mudah diakses dalam satu platform.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *