Langkah Ahmad Luthfi – Langit Semarang Rabu sore tak hanya diwarnai riuh rendah yel-yel dari ratusan buruh yang berdemonstrasi di depan Gedung Gubernur Jateng. Suasana berubah menjadi gegap gempita ketika Gubernur Luthfi memilih untuk turun langsung dan menemui massa aksi, tak lama setelah resmi mengumumkan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) untuk tahun 2026.
Aksi turun ke jalan ini bukan tanpa sebab. Sehari sebelumnya, Selasa (23/12), para buruh telah menggelar unjuk rasa dan bahkan bersiap menginap di lokasi untuk menagih janji kampanye Luthfi dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja. Mereka menuntut agar UMP 2026 ditetapkan dengan menggunakan nilai alfa maksimal 0,90 dalam formula perhitungan, yang akan menghasilkan kenaikan tertinggi yang diizinkan peraturan.
Langkah Ahmad Luthfi Isi Pengumuman: Kenaikan UMP Jateng 2026
Di tengah-tengah para buruh, Gubernur Luthfi menyampaikan keputusannya. UMP Jawa Tengah untuk tahun 2026 ditetapkan sebesar Rp2.327.386,07. Angka ini merupakan kenaikan sebesar Rp158.037,07 (7,28%) dari UMP 2025 yang sebesar Rp2.169.349,00. Kenaikan ini memang dicapai dengan menggunakan nilai alfa 0,90 untuk tingkat provinsi, seperti yang diperjuangkan buruh.

Berikut adalah perbandingan detailnya:
| Detail | UMP Jawa Tengah 2025 | UMP Jawa Tengah 2026 | Kenaikan |
|---|---|---|---|
| Besaran | Rp 2.169.349,00 | Rp 2.327.386,07 | Rp 158.037,07 |
| Persentase Kenaikan | – | – | 7,28% |
| Nilai Alfa yang Digunakan | – | 0,90 (maksimal) | – |
Gubernur juga menegaskan bahwa rekomendasi upah minimum dan upah minimum sektoral untuk seluruh 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah telah ditandatanganinya. Nilai alfa di tingkat kabupaten/kota disesuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah berdasarkan hasil pembahasan dewan pengupahan setempat.
Langkah Ahmad Luthfi Respons dan Apresiasi dari Para Buruh
Kehadiran langsung Gubernur Luthfi disambut antusias oleh para buruh. Beberapa perwakilan serikat pekerja menyatakan apresiasi terhadap keputusan yang diambil.
Maksuri, Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jawa Tengah, menegaskan bahwa perjuangan untuk angka alfa 0,90 adalah harga mati dan dilakukan di seluruh daerah. Sementara itu, Sudarmadi dari Aliansi Serikat Buruh Jepara menilai penetapan dengan alfa maksimal itu merupakan bentuk apresiasi gubernur kepada pekerja, sekaligus tetap berada dalam koridor regulasi yang berlaku.
Komitmen Lebih dari Sekadar Upah
Dalam kesempatan itu, Gubernur Luthfi tidak hanya membahas angka upah. Ia menyampaikan sejumlah kebijakan pendukung yang sedang dipersiapkan Pemprov Jateng untuk meringankan beban hidup buruh, antara lain:
- Penyusunan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Koperasi Buruh.
- Tarif transportasi khusus sebesar Rp1.000 untuk buruh yang menggunakan bus Trans Jateng.
- Penyediaan daycare atau tempat penitipan anak di lingkungan perusahaan.
- Dukungan program perumahan buruh yang terjangkau.
Gubernur berharap, dengan stabilitas upah dan kepatuhan terhadap regulasi, iklim investasi di Jawa Tengah yang sudah tumbuh 5,37% (lebih tinggi dari rata-rata nasional) dapat terus meningkat.
Penutup: Sebuah Langkah Awal Dialog
Aksi turun langsung Gubernur Ahmad Luthfi menemui buruh usai menetapkan upah minimum menjadi simbol penting dalam hubungan industrial. Langkah ini tidak hanya meredakan ketegangan yang sempat memuncak, tetapi juga membuka ruang dialog langsung yang sering kali dinantikan.
Meski angka UMP 2026 yang diumumkan belum sepenuhnya memenuhi tuntutan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang menurut data buruh mencapai Rp3,5 juta, penggunaan nilai alfa maksimal menunjukkan adanya kompromi dan keinginan untuk mendengarkan aspirasi. Keberlanjutan komitmen melalui kebijakan pendukung yang menyasar akar masalah biaya hidup buruh akan menjadi ujian sesungguhnya dari janji “berpihak pada buruh” yang selalu digaungkan.

