UMP Jakarta 2026 Ramalan Gaji di Ibu Kota: Diproyeksi Tembus Rp5,7 Juta dengan Formula Baru

UMP Jakarta 2026 Simulasi formula baru: dari Rp5,67 juta hingga Rp5,78 juta per bulan. Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta untuk 2026 diprediksi naik signifikan, dengan angka final menunggu keputusan Gubernur Pramono Anung sebelum 24 Desember.

Pemerintah resmi meluncurkan aturan baru penentuan upah minimum untuk tahun 2026. Formula terbaru yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo ini menggeser paradigma dari kenaikan seragam ke penyesuaian yang lebih lincah sesuai kondisi daerah. Bagi pekerja di Ibu Kota, formula ini membawa kabar baik: UMP Jakarta 2026 diproyeksikan mencapai kisaran Rp5,7 juta.

Simulasi resmi menunjukkan, dengan UMP DKI Jakarta 2025 sebesar Rp5.396.761, upah minimum tahun depan berpeluang naik ke kisaran Rp5,67 juta hingga Rp5,78 juta per bulan. Angka finalnya bergantung pada nilai indeks (alfa) yang dipilih Dewan Pengupahan Provinsi DKI, antara 0,5 hingga 0,9.

Mengurai Formula Baru Upah Minimum 2026

Kebijakan baru ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengupahan yang menggantikan aturan lama. Inti perubahan ada pada pembesaran rentang indeks “alfa”, yang mencerminkan kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi.

Rumus dasarnya tetap: Inflasi + (Pertumbuhan Ekonomi x Alfa). Namun, rentang alfa dinaikkan signifikan dari sebelumnya 0,1–0,3 menjadi 0,5–0,9. Alfa inilah yang memberikan keleluasaan pada setiap daerah untuk menyesuaikan kenaikan upah dengan kondisi ekonomi lokal, sekaligus mengurangi kesenjangan upah antarwilayah.

Penghitungan teknis kenaikan diserahkan kepada Dewan Pengupahan Daerah di setiap provinsi. Dewan ini akan mempertimbangkan berbagai indikator, seperti penyerapan tenaga kerja dan tingkat upah rata-rata di daerahnya, sebelum merekomendasikan besaran alfa kepada gubernur. Gubernur kemudian memiliki wewenang penuh untuk menetapkan angka final UMP dan upah minimum kabupaten/kota (UMK).

Proyeksi UMP Jakarta 2026: Simulasi Berdasarkan Data Terkini

Proyeksi untuk Jakarta menggunakan data ekonomi riil wilayah tersebut. Berikut perkiraan kenaikannya berdasarkan pilihan nilai alfa:

• Dengan alfa 0,5: UMP diproyeksikan naik menjadi sekitar Rp5,67 juta per bulan.
• Dengan alfa 0,9: UMP berpotensi mencapai sekitar Rp5,78 juta per bulan.

Simulasi ini menggunakan asumsi inflasi tahunan Jakarta hingga November 2025 sebesar 2,67% dan pertumbuhan ekonomi Triwulan III-2025 sebesar 4,96%. Dengan demikian, persentase kenaikan UMP Jakarta 2026 diperkirakan berada di kisaran 5,15% hingga 7,13%.

Perbandingan dengan Provinsi Lain

Dengan formula baru, kenaikan upah minimum tidak lagi seragam. Setiap provinsi akan memiliki angka yang berbeda, tergantung kondisi ekonominya. Berikut perbandingan prediksi UMP 2026 untuk beberapa provinsi utama berdasarkan simulasi nasional (dengan asumsi inflasi 3%, pertumbuhan ekonomi 5%, dan alfa 0,7):

Provinsi	UMP 2025	Prediksi UMP 2026	Perkiraan Kenaikan
DKI Jakarta	Rp 5.396.761	Rp 5.747.550	Sekitar 6.5%
Jawa Barat	Rp 2.191.232	Rp 2.333.662	Sekitar 6.5%
Jawa Tengah	Rp 2.169.349	Rp 2.310.357	Sekitar 6.5%
Jawa Timur	Rp 2.305.985	Rp 2.455.874	Sekitar 6.5%
Banten	Rp 2.905.119	Rp 3.093.952	Sekitar 6.5%
Bali	Rp 2.996.500	Rp 3.191.273	Sekitar 6.5%

Catatan: Angka di atas adalah simulasi nasional. Angka final tiap provinsi, termasuk Jakarta, bisa berbeda menunggu keputusan resmi gubernur.

Respons dan Langkah Selanjutnya

Kebijakan ini tidak lepas dari dinamika. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) telah menyatakan penolakan dan berencana menggelar unjuk rasa. Mereka menilai pelibatan serikat pekerja dalam perumusan aturan ini minim dan khawatir formula baru berpotensi mengabaikan prinsip Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Sebelumnya, KSPI juga mengusulkan kenaikan yang lebih tinggi, yaitu 10.5% yang akan membawa UMP Jakarta mendekati Rp5,9 juta.

Di sisi lain, pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan Yassierli membantah klaim minim pelibatan. Ia menegaskan formula ini adalah hasil terbaik yang dapat dihasilkan dengan mempertimbangkan aspirasi berbagai pemangku kepentingan.

Menurut PP baru, gubernur diwajibkan menetapkan UMP 2026 paling lambat 24 Desember 2025. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah berkomitmen menyelesaikan penetapan lebih cepat dari batas waktu tersebut. Proses finalisasi kini berada di tangan Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta yang sedang melakukan pembahasan mendalam.

Dengan demikian, para pekerja dan pelaku usaha di Ibu Kota tinggal menunggu keputusan final yang akan diumumkan dalam hitungan hari ke depan.

Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar UMP Jakarta 2026

1. Kapan UMP Jakarta 2026 diumumkan secara resmi?

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, wajib menetapkan dan mengumumkannya paling lambat 24 Desember 2025. Beliau berjanji akan menyelesaikannya lebih cepat dari tenggat waktu tersebut.

2. Mengapa angkanya masih berupa prediksi dan rentang?

Angka final bergantung pada nilai indeks alfa (antara 0,5 hingga 0,9) yang akan dipilih oleh Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi lokal. Saat ini masih dalam proses pembahasan.

3. Apa perbedaan formula baru dengan tahun sebelumnya?

Tahun 2025, kenaikan UMP ditetapkan seragam 6,5% untuk seluruh Indonesia karena kondisi khusus. Untuk 2026, digunakan formula Inflasi + (Pertumbuhan Ekonomi x Alfa) dengan rentang alfa yang lebih besar (0,5-0,9), sehingga kenaikan tiap daerah akan berbeda.

4. Bagaimana jika prediksi upah minimum di bawah Kebutuhan Hidup Layak (KHL)?

Menurut anggota DPR RI, acuan utama penetapan upah minimum seharusnya adalah KHL. Jika hasil perhitungan formula di bawah KHL daerah tersebut, maka upah minimum harus dinaikkan untuk memenuhinya, sesuai amanat konstitusi.

Semoga artikel ini memberikan gambaran yang jelas. Perkembangan terakhir dan angka resmi UMP Jakarta 2026 dapat Anda pantau melalui kanal resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.