Akhir Tugas atau Kekecewaan – Sebuah surat pengunduran diri yang ditujukan langsung ke Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengagetkan kancah politik Jawa Tengah. FX Hadi Rudyatmo, yang akrab disapa Rudy Kumis, resmi mengundurkan diri dari jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDIP Jawa Tengah. Namun, di balik pernyataan “tugas sudah selesai” dari partai, tersiar kabar kuat tentang kekecewaan mendalam akibat pembatalan Konferensi Daerah (Konferda).
Akhir Tugas atau Kekecewaan Kronologi Lengkap Pengunduran Diri
Akhir Tugas atau Kekecewaan – Peristiwa ini berkembang dalam waktu yang singkat dan padat. Berikut adalah urutan kejadian kunci yang berujung pada mundurnya FX Rudy:

| Tanggal | Peristiwa | Keterangan |
|---|---|---|
| 12 Des 2025 | Surat Pengunduran Diri Ditandatangani | FX Rudy menandatangani surat yang ditujukan ke Megawati, berlaku efektif 17 Desember. |
| 15-16 Des 2025 | Konferda Dibatalkan | Konferda PDIP Jateng yang rencananya digelar di Jakarta dibatalkan/ditunda oleh DPP tanpa penjelasan detail. FX Rudy sempat berangkat ke Jakarta namun pulang karena acara batal. |
| 17 Des 2025 | Surat Dikirim & Efektif Mundur | Surat pengunduran diri disebarkan ke 35 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Jawa Tengah dan resmi berlaku. |
| 18 Des 2025 | Konfirmasi & Respons Publik | Pengunduran diri dikonfirmasi oleh Plt Ketua DPC Solo, Teguh Prakosa. Pimpinan DPP PDIP, Deddy Sitorus, menyatakan “tugasnya sudah selesai”. |
Alasan Resmi: “Tugas Selesai” dan “Tidak Mampu”
Secara formal, penjelasan dari internal partai dan surat FX Rudy sendiri menyebut alasan-alasan berikut:
- Pernyataan Resmi PDIP: Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menyatakan bahwa mundurnya FX Rudy murni karena “tugasnya sudah selesai”, yaitu melakukan konsolidasi internal pasca Kongres PDIP di Jawa Tengah. Penentuan pengganti sepenuhnya menjadi wewenang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
- Isi Surat Pengunduran Diri: Dalam suratnya yang beredar, FX Rudy menyebut alasan “merasa tidak mampu” lagi menjalankan tugas dan ingin organisasi tetap solid dan kompak. Ia memohon untuk kembali menjadi kader biasa, sambil menegaskan kesetiaannya yang tetap utuh kepada Megawati dan PDIP. Surat tersebut juga merinci perjalanan karirnya yang panjang sejak menjadi kader pada 1977.
Dugaan Alasan di Balik Layar: Kekecewaan atas Pembatalan Konferda
Meski alasan resmi disampaikan, berbagai sumber dan analisis menyiratkan ada faktor lain yang lebih politis. Intinya berkisar pada pembatalan mendadak Konferda PDIP Jawa Tengah.
“Kewirangan” (Rasa Malu): Plt Ketua DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa, berpendapat bahwa pengunduran diri FX Rudy bisa jadi karena “ora pengen kewirangan” (tidak ingin merasa malu) lantaran tidak bisa melaksanakan Konferda yang telah diamanatkan.
Konferda sebagai Puncak Karier: FX Rudy ditunjuk sebagai Plt pada Agustus 2025. Banyak kader, termasuk di Solo, berharap Konferda yang sedianya digelar pada 16 Desember itu akan mengukuhkannya sebagai Ketua DPD definitif. Pembatalannya dianggap menggagalkan momentum itu.
Lokasi Konferda yang Sensitif: Ada indikasi ketidakpuasan di kalangan kader karena Konferda rencananya digelar di Jakarta, bukan di Jawa Tengah. Pembatalan diduga karena DPP membaca “sinyal kekecewaan” dari kader akar rumput.
Akhir Tugas atau Kekecewaan Apa Dampak dan Langkah Selanjutnya?
Pengunduran diri ini menciptakan situasi yang dinamis di tubuh PDIP Jawa Tengah:
Menuju Pemilu 2029: Dalam suratnya, FX Rudy tetap berkomitmen “siap memenangkan Pemilu Tahun 2029”. Ini menegaskan bahwa mundurnya mungkin lebih tentang posisi struktural, bukan keberangkatan dari partai.
Kekosongan Pimpinan: Posisi puncak DPD PDIP Jateng kini kosong. Meski sudah mundur, keputusan akhir penerimaan pengunduran diri ada di tangan Megawati. Secara teori, Megawati bisa menolak permohonan mundur tersebut.
Proses Reorganisasi: Di tingkat cabang, seperti di Solo, pengurus sudah mulai mempersiapkan reorganisasi struktur di tingkat bawah untuk menjaga stabilitas.
Pesan ke Kader: Pimpinan cabang mengimbau seluruh kader untuk tidak reaktif dan tidak membahas isu ini secara terbuka di media sosial, sambil menunggu keputusan resmi dari pimpinan pusat.
Kesimpulan
Mundurnya FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP Jawa Tengah adalah sebuah peristiwa politik yang mengandung multitafsir. Di permukaan, ini adalah pergantian tugas dan pengakuan keterbatasan diri. Namun, di baliknya tersimpan narasi yang lebih rumit tentang dinamika internal partai, harapan kader yang tertunda, dan sensitivitas keputusan organisasi.
Panggung kini sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Keputusannya—menerima atau menolak pengunduran diri, serta siapa yang akan ditunjuk selanjutnya—tidak hanya akan menentukan masa depan pimpinan PDIP Jawa Tengah, tetapi juga mengirimkan sinyal kuat tentang arah konsolidasi partai menjelang tahun-tahun politik mendatang.

